Elisa Elisa adalah seorang pembelajar yang kini giat menulis seputar ekonomi dan bisnis.

Google Semakin Permudah Bisnis E-Commerce

1 min read

Belakangan ini startup bisnis memang sedang naik daun. Kebanyakan dari mereka memilih model e-commerce (penjualan online) untuk memasarkan produk. Namun, tak sedikit orang yang belum paham bagaimana membuat situs online untuk memulai e-commerce.

Untuk mengetahui seluk-beluk yang diinginkan oleh konsumen, ada sejumlah fitur yang memudahkan startup maupun e-commerce yang sudah berjalan. Karena itu, Google menawarkan beberapa fiturnya. Menurut Indonesia Country Consultant Google, Henky Prihatna, fitur-fitur ini sangat mudah diakses.

“Para pelaku e-commerce bisa mengetahui dari mana saja konsumen yang memesan produknya,” ujar Henky Prihatna saat ditemui VARIA.id di Jakarta, awal Desember 2014.

Menurut pengamat informasi teknologi Onno W Purbo, memang tidak mudah menjalankan e-commerce bagi pemula, terutama yag minim pengetahuan dalam mengelola situs. Namun, kata dia, “Dengan kemudahan-kemudahan teknologi yang kini sudah mulai maju, bisnis e-commerce akan dengan mudah dibuat. Apalagi saat ini orang tidak bisa terlepas dari internet.”

Dan, Google menawarkan kemudahan itu. Salah satu aplikasi yang bisa dimanfaatkan oleh para pebisnis adalah Google Analytic. Dalam aplikasi ini, pelaku e-commerce dapat dengan mudah melihat perjalanan customer selama berjalan-jalan di situs e-commerce tersebut. Misalnya, jumlah detil barang yang dilihat, berapa konsumen yang mengklik “add to chart”, jumlah klik kampanye internal di website, tool merchandising internal, proses check out dan pembelian.

Tiga fitur yang ada dalam Google Analytics di antaranya adalah e-commerce tracking, goals atau sasaran dan penelusuran situs. Ketiganya jelas memiliki fungsi masing-masing. Misalnya, e-commerce tracking. Fitur ini dapat mengetahui di mana lokasi pelanggan dan melakukan brainstorming kepada pelanggan. Fitur goals atau sasaran ini dapat memudahkan pelaku e-commerce untuk menentukan sasaran dari bisnis yang dijalani.

Dengan begitu, tujuan dari bisnis e-commerce akan dapat difokuskan untuk sasaran tertentu. Lalu fitur site search atau penelusuran situs yang berfungsi mengetahui apa yang kerap dicari oleh pelanggan dalam situs perdagangan mereka. Dengan begitu, pelaku e-commerce dapat mengoreksi dan mengembangkan seperti apa yang diinginkan oleh konsumen.

Pelaku e-commerce juga bisa secara langsung memetakan segmen pasar dari laporan perjalanan konsumen tersebut. Seperti barang yang batal dibeli, lalu berapa banyak halaman produk yang ditinggalkan oleh konsumen.

Kemudian ada fitur Google Global Market Finder. Fitur ini dapat membantu menemukan pasar baru untuk produk dan jasa di luar negeri. Fitur ini juga dapat digunakan untuk membandingkan peluang di lokasi yang berbeda di seluruh dunia. Ada pilihan matrik yang bisa digunakan untuk menentukan biaya akuisisi pelanggan baru, margin produk, dan menentukan pelanggan di pasar yang baru.

Ada juga Google Barometer. Fungsinya untuk mengetahui perangkat apa yang digunakan oleh konsumen. Apakah mereka menggunakan mobile phone, laptop ataukah personal computer (PC). Fitur ini juga dapat digunakan untuk mengetahui alasan mengapa dan di mana konsumen melihat video iklan dari e-commerce.

Fitur-fitur tersebut tentu sangat berguna bagi para pelaku e-commerce. Terlebih tahun depan sudah berlaku Masyarakat Ekonomi ASEAN. Konsumen yang membeli produk-produk domestik mungkin saja berasal dari negara tetangga.

Elisa Elisa adalah seorang pembelajar yang kini giat menulis seputar ekonomi dan bisnis.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *